Seminar filosofi wing chun tgl 9 Mei 2015 membahas mengenai filosofi wing chun dan kesamaan antara taichi dan qi qong. Seminar wing chun ini dihadiri 25 orang, saking antusiasnya sampai waktu seminar terpaksa diperpanjang. Semoga para peserta memperoleh tambahan wawasan mengenai seni beladiri wing chun aliran Ip Man. Sifu Martin Kusuma dengan pengalamannya belajar langsung ke Ip Ching (anak Ip Man) menceritakan bahwa Wing Chun Kungfu tidak semudah anggapan orang. Memang secara gerakan Wing Chun Kungfu sangat mudah, sehingga bisa ditiru melalui internet (youtube). Gaya atau gerakan boleh sama tetapi konsep dan filosofi tentunya akan berbeda antara beladiri yang satu dengan beladiri yang lain.Hal ini dikarenakan masing-masing pencipta seni beladiri tersebut mempunyai latar belakang, pengetahuan dan wawasan yang berbeda satu sama lain.
Perguruan Wing Chun Surya Dewata Bali telah menyadari "susahnya belajar wing chun" pada saat pertama kali mengikuti seminar wing chun Ip Man dan sharing dengan sifu Martin Kusuma di Jakarta th 2012. Walaupun sebelumnya sempat mendalami seni beladiri wing chun, wushu dan taekwondo, namun setelah bertemu dengan Wing Chun aliran Ip Man, semua ilmu wing chun yang saya pelajari ternyata hanya gerakan kosong tanpa makna. Gerakan wing chun aliran Ip Man ada semacam standar yang perlu dipatuhi. Salah satu alasan kami berafiliasi dengan Brotherhood Of Wing Chun Jakarta juga untuk prestasi dan ikut kejuaraan. Brotherhood of Wing Chun telah berhasil menjadi juara wing chun Ip Man di Hongkong dan Fo Shan th 2014, tentunya standard dan kurikulum mereka telah teruji.
